DAY 1
KUALA LUMPUR
Hari ini, pagi-pagi benar kami akan berangkat menuju
destinasi pertama kami yaitu Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan saya dan Barly
berbeda dengan Manda,Dita,Laras. Dimana kami terbang lebih pagi yaitu
pk.06.25.WIB, sedangkan mreka bertiga pk.08.30 WIB. Karena kurang persiapan,
saya dan Barly agak telat tiba di Bandara. Kami tiba 45 menit sebelum pesawat
take off, dimana counter check in sudah hampir ditutup, sehingga jadilah kami
berlarian menuju gate, belum lagi harus melewati antrian panjang imigrasi,
untungnya kami berhasil membujuk seorang pasangan suami istri baik hati yang
membiarkan kami lewat duluan karena kasihan melihat kami terengah2 membawa
barang bawaan kami. Dan Thanks God akhirnya kami berdua bisa masuk ke pesawat
dengan aman sentosa.
Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kami mendarat di LCCT
Kuala Lumpur, dan kemudian kami langsung menuju loket pembelian tiket bus
menuju KL Sentral, di dalam bis baru saja saya mau sms Manda, supaya jangan
sampai mepet2 berangkatnya, eh tiba2 ada sms masuk ke inbox saya, “mel gw
ketinggalan pesawat” gubrak. Ternyata kakak dan adik sama saja, hahaa..'
Akhirnya saya dan Barly memutuskan untuk menitipkan
barang terlebih dahulu di Hotel, karena waktu itu baru pk.11.00 jadi kami belum
bisa check in, jadi kami memutuskan untuk mencari makanan di sekitar bukit
bintang saja.
Tujuan pertama saya waktu itu adalah seven eleven sebrang
hotel ini, karena cuaca saat itu cukup panas jadi segelas slurrppe sepertinya
enak. Setelah itu kami mulai menyusuri jalan alor yang terletak di belakang jalan
bukit bintang, dan disana kami mencoba salah satu kedai masakan cina untuk
mengisi perut. Karena hingga kami selesai makan manda dkk belum juga datang
maka saya pun berjalan menuju Plaza Sungai Wang dan menemukan sebuah kedai
kopitiam di lantai basement plaza tersebut, disana kami kembali memesan
makanan, sepiring curry mee dan kaya toast lengkap dengan the tariknya.
Hhmm..curry meenya enak sekali.
Setelah selesai makan, dan tentunya kekenyangan kami
berniat menurunkan makanan dengan berjalan-jalan, maka kami menuju ke arah
jalan imbi dan masuk ke berjaya times square, yang merupakan suatu pusat
pembelanjaan yang digabungkan dengan hotel. Tahun 2007 yang lalu, sebenarnya
saya pernah menginap di hotel ini, kamarnya cukup luas, dengan dilengkapi
sebuah living room, harganya pun cukup terjangkau, sekitar 800ribu rupiah,
untuk merasakan kenyamanan hotel bintang 5.
Akhirnya setelah berputar-putar dan membeli setengah
lusin egg tart untuk Manda dkk yang pastinya kelaparan, akhirnya Manda sms dan
memeritahu bahwa dia sudah otw dari KL Sentral menuju hotel. Maka dari itu,
saya pun bergegas keluar dari mall, tapi ternyata diluar hujan deras, jadilah
kami tertahan untuk sesaat. Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya kami
menerobos hujan dan menuju ke hotel. Manda dkk, sudah menunggu disana. Setelah
check in, istirahat dan mandi akhirnya kami pun mulai berjalan-jalan sekitar
pk.19.00.
Kami berencana pergi ke Pecinan atau biasa disebut
Chinatownnya Kuala Lumpur, daerah ini terletak di Petailing Road, kami pergi
kesana menggunakan monorail dari stasiun Bukit Bintang yang berada sekitar 200m
dari Hotel kami .
PETAILING RD (CHINATOWN)
Setibanya disini, kami langsung merasakan atmosfer
pecinan yang sangat kental. Restoran cina bertebaran dikiri kanan jalan, banyak
pedagang kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman serta
berbagai souvenir semakin menambah kemeriahan kawasan ini.
Kami sempat membeli minuman yang mempunyai antrian paling
panjang, namanya juga unik yaitu “ Air mata kucing” weird huh? Dan ternyata
setelah diminum rasanya seperti minuman dari tebu yang biasa dijual di Jakarta,
hahaa..namanya lucu sekali ya disini.
Setelah puas berjalan-jalan disekitar Petailing Road,
kami melanjutkan jalan-jalan malam kami menuju ke arah Petronas yang tersohor
itu. Tadinya kami mau naik monorail, namun akhirnya kami nekat untuk berjalan
kaki saja, mumpung rame2, bisa sekalian menikmati setiap jalan yang ada di
kuala lumpur ini dan tentunya menghemat uang transport dong, hehe..
Selama
perjalanan, kami menemukan beberapa spot menarik, mulai dari pasar seni,
museum,gedung pemerintahan sampai beberapa night club yang ramai dikunjungi
oleh para turis asing. Kami berjalan hanya dengan berpatokan pada tower
petronas yang terlihat di depan mata. Namun setelah sekian lama berjalan, kami
mulai putus asa, karena kami tidak kunjung tiba . Lalu kami memtuskan untuk
membeli minuman di 711 dan bertanya kepada kasirnya. Ternyata si kasir ini
sangat baik hati, dia bahkan mau mengantar kami sampai stasiun monorail
terdekat karena menurutnya kami berada cukup jauh dan lampu petronas akan
segera dipadamkan apabila kami tidak bergegas kesana. Akhirnya kami diantar
sampai stasiun terdekat dan dia insist untuk membayarkan tiket monorail kami
semua, wah abang yang satu ini sungguh super baik. Sudah diantar ke stasiunnya,
dibayari pula, kami langsung merasa tidak enak dan mengucapkan banyak terima
kasih kepadanya. Akhirnya kami naik monorail sampai monorail kebun nanas
dan berjalan kaki ke arah petronas hingga akhirnya kami sampai di sebuah
chocolate shop, yang berada dekat dengan petronas twin tower.
Kami pun berfoto-foto, namun baru sebentar kami berfoto,
tiba2 lampu petronas dipadamkan. Sepertinya usaha kami menuju kesini terasa
sia-sia. Akhirnya kamipun memutuskan untuk kembali ke jalan bukit bintang dan
mencari makanan disana. Kami pun segera menuju ke stasiun monorail dan mengejar
kereta terakhir. Ketika kami tiba di stasiun ternyata kereta sudah akan segera berangkat. Maka kamipun berlarian
menaiki tangga dan masuk ke dalam kereta. Di dalam kereta kami terengah2 dan
tertawa. Untungnya tinggal kami yang berada di dalam kereta tersebut, jadi kami
ga malu2 amat, hehehe.
BINTANG WALKS
Kami turun di stasiun bukit bintang dan pada saat berjalan
menuju hotel, di sepanjang jalan bukit bintang mulai ramai dengan kafe2 yang
berjajar dan dipenuhi oleh warga lokal maupun turis mancanegara. Kami akhirnya
memutuskan untuk mampir sejenak di sebuah turkish ice cream booth yang menarik.
Sebenernya ice cream yang dijual rasanya biasa saja, namun cara penyajiannyalah
yang menarik, karena ice cream disajikan sambil diatraksikan. Penjualnya pun
asli dari Turki sana, tentunya ini jadi ajang berfoto-foto bagi kami. Kami
menikmati es krim ini sambil shisha, rokok asal timur tengah dengan berbagai
macam rasa ini terasa sangat nikmat. Karena disajikan di tempat dan waktu yang
pas. Setelah itu kami menutup hari yang panjang ini dengan kembali ke hotel dan
beristirahat.
DAY 2
KUALA LUMPUR-BATU CAVE
Setelah breakfast di hotel, kami pun siap untuk
berjalan-jalan lagi. Hari ini kami berencana untuk mengunjungi 2 tempat yang
berada dekat dengan Kuala Lumpur. Yang pertama adalah Batu Caves, yaitu adalah
sebuah kuil Hindu yang terletak di sebuah gua di atas Bukit. Untuk mencapai
kuil ini kita harus menaiki ratusan anak tangga. Selain itu di depan patung ini
terdapat sebuah patung Dewa Siwa yang sangat besar, tingginya sekitar 20m. Yang
kedua yaitu Melaka, kota ini merupakan kota yang terletak sekitar 1 jam
perjalanan dari Kuala Lumpur. Disana kami berencana untuk mengunjungi sebuah
gereja yang berwarna merah atau disebut Red Church dan Kampung Portugis, sebuah
kampung di pinggir laut yang ditinggali oleh warga negara keturunan Portugis.
Menurut catatan yang kami buat, Batu Caves dapat dicapai
dengan menggunakan bus yang lewat di sekitar jalan Bukit Bintang. Namun karena
kami kurang research mengenai nomor bus yang harus kami naiki, jadilah kami berputar2
dan bertanya kesana kemari. Hingga akhirnya ada sebuah bus yang bertuliskan
Batu Caves. Kamipun langsung naik ke bus tersebut.
Setelah sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya kami tiba
di Kuil tersebut. Hal yang pertama terlintas dipikiran saya adalah “Waah,
benar! Patung dewanya gedeee bangeet!”. Seketika rasa lelah akibat berputar2
dan di perjalanan hilang sudah. Kami langsung excited dan spontan berfoto2 di
depan pelataran kuil tersebut yang dihiasi dengan puluhan burung merpati yang
menambah keindahan kuil tersebut. Setelah puas berfoto dengan patung Dewa Siwa,
kami segera bersiap untuk menaiki ratusan anak tangga menuju kuil yang berada
didalam Gua di bukit tersebut.
Namun ketika hampir sampai, di puncak anak tangga saya
melihat ada seorang pemuda India yang sedang menggendong seekor ular yang
besar. Sontak saya terkejut, dan langsung mengurungkan niat saya untuk naik
sampai atas. Karena saya dan Manda sangat takut dengan ular. Namun Laras, Dita
dan Barly memaksa kami untuk naik keatas dan melihat kuil tersebut. Karena
berpikir, sayang juga sudah jauh2 kesini kami tidak masuk maka setelah bapak
itu agak menjauh, kami baru mulai berani memasuki kuil tersebut.
Kuil ini memang menarik dibangun di dalam sebuah gua dan
diatas sebuah bukit. Sungguh suguhan pemandangan yang sangat menarik yang dapat
kita lihat dari atas sana. Karena hari sudah beranjak siang, maka kami segera
turun dan menuju destinasi berikutnya.
Dari Batu Caves kami naik bus menuju stasiun Puduraya,
untuk menuju ke Malaka. Rencana awalnya kami akan pergi ke Genting, namun
karena jam sudah menunjukan pukul 2 siang, kami akan kesorean saat tiba kesana.
Jadi kami memutuskan untuk pergi ke Malaka saja. Setelah membeli tiket bus,
kami pun membeli beberapa cemilan untuk diperjalanan sambil menunggu bus kami
berangkat. Sekitar setengah jam kemudian bus yang akan membawa kami ke Malaka
pun diberangkatkan. Here We Come Malakaa!
Sekitar satu jam perjalanan kami tempuh dari Kuala Lumpur
menuju Malaka, bus yang kami tumpangi bagus dan tidak ugal2an. Kami tiba disana
sekitar pukul 15.30, dan karena kami belum makan siang, kami menyempatkan makan
di restoran yang ada di terminal bus tersebut, rasanya cukup enak. Setelah
kenyang, kamipun segera mencari bus yang menuju ke arah red church / gereja
merah. Setelah bertanya kepada petugas terminal, akhirnya kami menemukan bus
yang akan melewati tujuan kami tersebut.
RED CHURCH
Lama tempuhnya hanya sekitar 15 menit dari terminal bus
Malaka, kami langsung disuguhi pemandangan yang cukup spektakuler. Dimana
terdapat bangunan gereja yang dindingnya berwarna merah dengan taman yang
mengitarinya. Taman tersebut sangatlah indah, karena banyak bunga warna warni,
kios penjual souvenir, dan yang paling mengesankan adalah barisan becak warna
warni yang berjajar di sekitar gereja ini. Mereka siap membawa para turis
mengitari kota Malaka dengan biaya sewa sekitar 30MYR.Akhirnya kami menyewa 3
becak ini untuk menuju ke kampung portugis, ditengah jalan ternyata bapak2 ini
memampirkan kami ke sebuah gedung pemerintahan di sana, kami pun berfoto2 dan
melanjutkan perjalanan kami menuju kampung portugis, karena hari sudah beranjak
sore.
Kami tiba di gerbang kampung ini sekitar pukul 17.00,
sebenernya tempat ini tidak cocok dinamakan kampung, karena ini sebenarnya
bukan sebuah kampung namun mungkin lebih tepatnya sebuah perumahan yang dihuni
oleh warga keturunana Portugis, kami
diajak keliling kampung ini melihat berbagai rumah orang-orang Portugis pada
masa penjajahan dulu. Setelah berkeliling kami pun menuju ke daerah dimana
berjajar restoran-restoran seafood yang berada di pinggir laut. Sebenernya kami
ingin sekali makan malam disana, namun karena kami harus mengejar bus kembali
ke Kuala Lumpur, maka kami hanya sekedar minum2 santai melepas dahaga sejenak.
Dan segera kembali ke gereja merah untuk mencari taxi kembali ke terminal.
Tepat pk.18.00 kami sudah berada di dalam bus dan melaju kembali ke Kuala
Lumpur.
PUDURAYA-PETRONAS
Kami tiba di Kuala Lumpur sekitar pk. 19.00, kemudian
kami mampir untuk makan malam di KFC dekat stasiun Puduraya. Setelah makan
malam, kami berencana pergi ke Petronas sekali lagi untuk menuntaskan hasrat
foto2 yang belum terpuaskan kemarin. Akhirnya kami berjalan kaki mencari
statiun terdekat menuju monorail kebun nanas.
Sesampainya di petronas, kami segera berfoto-foto sebelum
lampunya kembali di padamkan, hehe..Setelah puas, kami pun kembali ke jalan
Bukit Bintang menggunakan monorail. Hari ini kami berniat wisata kuliner di
jalan alor yang terletak dibelakang hotel kami. Jalan ini memang tersohor bagi
pencinta wisata kuliner, karena sepanjang jalan ini terdapat banyak restoran,
warung-warung sampai kedai makanan khas negeri jiran tersebut. Mulai dari
chinesse food sampai buah durian ada disini. Tentunya kami tidak akan
melewatkan kesempatan kali ini dong..
JALAN ALOR-BINTANG WALKS
Setibanya disana, kami langsung disambut dengan harumnya
makanan yang menyeruak dari berbagai kedai makanan dan buah2an yang ada disana.
Setelah sempat berkeliling satu putaran untuk melihat-lihat dan memilih
berbagai makanan yang berjajar disana, kami akhirnya duduk didepan sebuah kedai
makanan. Kami memesan berbagai makanan mulai dari chicken wings bakar, sayuran
sampai iga babipun kami pesan. Hehe..
Setelah stengah mati berusaha menghabiskan semua pesanan
kami (karena laras lagi pantang daging jadi ga banyak membantu, serta manda dan
dita yang makan dengan selera setengah hati), kami pun berjalan-jalan disekitar
jalan bukit bintang untuk membeli beberapa oleh2 untuk orang rumah. Setelah itu
kami kembali ke hotel untuk packing dan beristirahat karena besok siang kami
akan pergi ke Phuket, Thailaaannddddd...