Kamis, 07 Juni 2012

Malaysia Truly Asia


DAY 1
KUALA LUMPUR
        Hari ini, pagi-pagi benar kami akan berangkat menuju destinasi pertama kami yaitu Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan saya dan Barly berbeda dengan Manda,Dita,Laras. Dimana kami terbang lebih pagi yaitu pk.06.25.WIB, sedangkan mreka bertiga pk.08.30 WIB. Karena kurang persiapan, saya dan Barly agak telat tiba di Bandara. Kami tiba 45 menit sebelum pesawat take off, dimana counter check in sudah hampir ditutup, sehingga jadilah kami berlarian menuju gate, belum lagi harus melewati antrian panjang imigrasi, untungnya kami berhasil membujuk seorang pasangan suami istri baik hati yang membiarkan kami lewat duluan karena kasihan melihat kami terengah2 membawa barang bawaan kami. Dan Thanks God akhirnya kami berdua bisa masuk ke pesawat dengan aman sentosa.
        Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kami mendarat di LCCT Kuala Lumpur, dan kemudian kami langsung menuju loket pembelian tiket bus menuju KL Sentral, di dalam bis baru saja saya mau sms Manda, supaya jangan sampai mepet2 berangkatnya, eh tiba2 ada sms masuk ke inbox saya, “mel gw ketinggalan pesawat” gubrak. Ternyata kakak dan adik sama saja, hahaa..'
        Akhirnya saya dan Barly memutuskan untuk menitipkan barang terlebih dahulu di Hotel, karena waktu itu baru pk.11.00 jadi kami belum bisa check in, jadi kami memutuskan untuk mencari makanan di sekitar bukit bintang saja.

       Tujuan pertama saya waktu itu adalah seven eleven sebrang hotel ini, karena cuaca saat itu cukup panas jadi segelas slurrppe sepertinya enak. Setelah itu kami mulai menyusuri jalan alor yang terletak di belakang jalan bukit bintang, dan disana kami mencoba salah satu kedai masakan cina untuk mengisi perut. Karena hingga kami selesai makan manda dkk belum juga datang maka saya pun berjalan menuju Plaza Sungai Wang dan menemukan sebuah kedai kopitiam di lantai basement plaza tersebut, disana kami kembali memesan makanan, sepiring curry mee dan kaya toast lengkap dengan the tariknya. Hhmm..curry meenya enak sekali.
       Setelah selesai makan, dan tentunya kekenyangan kami berniat menurunkan makanan dengan berjalan-jalan, maka kami menuju ke arah jalan imbi dan masuk ke berjaya times square, yang merupakan suatu pusat pembelanjaan yang digabungkan dengan hotel. Tahun 2007 yang lalu, sebenarnya saya pernah menginap di hotel ini, kamarnya cukup luas, dengan dilengkapi sebuah living room, harganya pun cukup terjangkau, sekitar 800ribu rupiah, untuk merasakan kenyamanan hotel bintang 5.
      Akhirnya setelah berputar-putar dan membeli setengah lusin egg tart untuk Manda dkk yang pastinya kelaparan, akhirnya Manda sms dan memeritahu bahwa dia sudah otw dari KL Sentral menuju hotel. Maka dari itu, saya pun bergegas keluar dari mall, tapi ternyata diluar hujan deras, jadilah kami tertahan untuk sesaat. Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya kami menerobos hujan dan menuju ke hotel. Manda dkk, sudah menunggu disana. Setelah check in, istirahat dan mandi akhirnya kami pun mulai berjalan-jalan sekitar pk.19.00.
      Kami berencana pergi ke Pecinan atau biasa disebut Chinatownnya Kuala Lumpur, daerah ini terletak di Petailing Road, kami pergi kesana menggunakan monorail dari stasiun Bukit Bintang yang berada sekitar 200m dari Hotel kami .

PETAILING RD (CHINATOWN)
      Setibanya disini, kami langsung merasakan atmosfer pecinan yang sangat kental. Restoran cina bertebaran dikiri kanan jalan, banyak pedagang kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman serta berbagai souvenir semakin menambah kemeriahan kawasan ini.
      Kami sempat membeli minuman yang mempunyai antrian paling panjang, namanya juga unik yaitu “ Air mata kucing” weird huh? Dan ternyata setelah diminum rasanya seperti minuman dari tebu yang biasa dijual di Jakarta, hahaa..namanya lucu sekali ya disini.
      Setelah puas berjalan-jalan disekitar Petailing Road, kami melanjutkan jalan-jalan malam kami menuju ke arah Petronas yang tersohor itu. Tadinya kami mau naik monorail, namun akhirnya kami nekat untuk berjalan kaki saja, mumpung rame2, bisa sekalian menikmati setiap jalan yang ada di kuala lumpur ini dan tentunya menghemat uang transport dong, hehe..
 PASAR SENI-MUSEUM SENI-GEDUNG PEMERINTAHAN
           Selama perjalanan, kami menemukan beberapa spot menarik, mulai dari pasar seni, museum,gedung pemerintahan sampai beberapa night club yang ramai dikunjungi oleh para turis asing. Kami berjalan hanya dengan berpatokan pada tower petronas yang terlihat di depan mata. Namun setelah sekian lama berjalan, kami mulai putus asa, karena kami tidak kunjung tiba . Lalu kami memtuskan untuk membeli minuman di 711 dan bertanya kepada kasirnya. Ternyata si kasir ini sangat baik hati, dia bahkan mau mengantar kami sampai stasiun monorail terdekat karena menurutnya kami berada cukup jauh dan lampu petronas akan segera dipadamkan apabila kami tidak bergegas kesana. Akhirnya kami diantar sampai stasiun terdekat dan dia insist untuk membayarkan tiket monorail kami semua, wah abang yang satu ini sungguh super baik. Sudah diantar ke stasiunnya, dibayari pula, kami langsung merasa tidak enak dan mengucapkan banyak terima kasih kepadanya. Akhirnya kami naik monorail sampai monorail kebun nanas dan berjalan kaki ke arah petronas hingga akhirnya kami sampai di sebuah chocolate shop, yang berada dekat dengan petronas twin tower.
 PETRONAS TWIN TOWER
           Kami pun berfoto-foto, namun baru sebentar kami berfoto, tiba2 lampu petronas dipadamkan. Sepertinya usaha kami menuju kesini terasa sia-sia. Akhirnya kamipun memutuskan untuk kembali ke jalan bukit bintang dan mencari makanan disana. Kami pun segera menuju ke stasiun monorail dan mengejar kereta terakhir. Ketika kami tiba di stasiun ternyata kereta sudah akan segera berangkat. Maka kamipun berlarian menaiki tangga dan masuk ke dalam kereta. Di dalam kereta kami terengah2 dan tertawa. Untungnya tinggal kami yang berada di dalam kereta tersebut, jadi kami ga malu2 amat, hehehe.
BINTANG WALKS
         Kami turun di stasiun bukit bintang dan pada saat berjalan menuju hotel, di sepanjang jalan bukit bintang mulai ramai dengan kafe2 yang berjajar dan dipenuhi oleh warga lokal maupun turis mancanegara. Kami akhirnya memutuskan untuk mampir sejenak di sebuah turkish ice cream booth yang menarik. Sebenernya ice cream yang dijual rasanya biasa saja, namun cara penyajiannyalah yang menarik, karena ice cream disajikan sambil diatraksikan. Penjualnya pun asli dari Turki sana, tentunya ini jadi ajang berfoto-foto bagi kami. Kami menikmati es krim ini sambil shisha, rokok asal timur tengah dengan berbagai macam rasa ini terasa sangat nikmat. Karena disajikan di tempat dan waktu yang pas. Setelah itu kami menutup hari yang panjang ini dengan kembali ke hotel dan beristirahat.
DAY 2
KUALA LUMPUR-BATU CAVE
            Setelah breakfast di hotel, kami pun siap untuk berjalan-jalan lagi. Hari ini kami berencana untuk mengunjungi 2 tempat yang berada dekat dengan Kuala Lumpur. Yang pertama adalah Batu Caves, yaitu adalah sebuah kuil Hindu yang terletak di sebuah gua di atas Bukit. Untuk mencapai kuil ini kita harus menaiki ratusan anak tangga. Selain itu di depan patung ini terdapat sebuah patung Dewa Siwa yang sangat besar, tingginya sekitar 20m. Yang kedua yaitu Melaka, kota ini merupakan kota yang terletak sekitar 1 jam perjalanan dari Kuala Lumpur. Disana kami berencana untuk mengunjungi sebuah gereja yang berwarna merah atau disebut Red Church dan Kampung Portugis, sebuah kampung di pinggir laut yang ditinggali oleh warga negara keturunan Portugis.
           Menurut catatan yang kami buat, Batu Caves dapat dicapai dengan menggunakan bus yang lewat di sekitar jalan Bukit Bintang. Namun karena kami kurang research mengenai nomor bus yang harus kami naiki, jadilah kami berputar2 dan bertanya kesana kemari. Hingga akhirnya ada sebuah bus yang bertuliskan Batu Caves. Kamipun langsung naik ke bus tersebut.
 BATU CAVES
           Setelah sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di Kuil tersebut. Hal yang pertama terlintas dipikiran saya adalah “Waah, benar! Patung dewanya gedeee bangeet!”. Seketika rasa lelah akibat berputar2 dan di perjalanan hilang sudah. Kami langsung excited dan spontan berfoto2 di depan pelataran kuil tersebut yang dihiasi dengan puluhan burung merpati yang menambah keindahan kuil tersebut. Setelah puas berfoto dengan patung Dewa Siwa, kami segera bersiap untuk menaiki ratusan anak tangga menuju kuil yang berada didalam Gua di bukit tersebut.
           Namun ketika hampir sampai, di puncak anak tangga saya melihat ada seorang pemuda India yang sedang menggendong seekor ular yang besar. Sontak saya terkejut, dan langsung mengurungkan niat saya untuk naik sampai atas. Karena saya dan Manda sangat takut dengan ular. Namun Laras, Dita dan Barly memaksa kami untuk naik keatas dan melihat kuil tersebut. Karena berpikir, sayang juga sudah jauh2 kesini kami tidak masuk maka setelah bapak itu agak menjauh, kami baru mulai berani memasuki kuil tersebut.
            Kuil ini memang menarik dibangun di dalam sebuah gua dan diatas sebuah bukit. Sungguh suguhan pemandangan yang sangat menarik yang dapat kita lihat dari atas sana. Karena hari sudah beranjak siang, maka kami segera turun dan menuju destinasi berikutnya.
            Dari Batu Caves kami naik bus menuju stasiun Puduraya, untuk menuju ke Malaka. Rencana awalnya kami akan pergi ke Genting, namun karena jam sudah menunjukan pukul 2 siang, kami akan kesorean saat tiba kesana. Jadi kami memutuskan untuk pergi ke Malaka saja. Setelah membeli tiket bus, kami pun membeli beberapa cemilan untuk diperjalanan sambil menunggu bus kami berangkat. Sekitar setengah jam kemudian bus yang akan membawa kami ke Malaka pun diberangkatkan. Here We Come Malakaa!
 MALAKA
            Sekitar satu jam perjalanan kami tempuh dari Kuala Lumpur menuju Malaka, bus yang kami tumpangi bagus dan tidak ugal2an. Kami tiba disana sekitar pukul 15.30, dan karena kami belum makan siang, kami menyempatkan makan di restoran yang ada di terminal bus tersebut, rasanya cukup enak. Setelah kenyang, kamipun segera mencari bus yang menuju ke arah red church / gereja merah. Setelah bertanya kepada petugas terminal, akhirnya kami menemukan bus yang akan melewati tujuan kami tersebut.
RED CHURCH
           Lama tempuhnya hanya sekitar 15 menit dari terminal bus Malaka, kami langsung disuguhi pemandangan yang cukup spektakuler. Dimana terdapat bangunan gereja yang dindingnya berwarna merah dengan taman yang mengitarinya. Taman tersebut sangatlah indah, karena banyak bunga warna warni, kios penjual souvenir, dan yang paling mengesankan adalah barisan becak warna warni yang berjajar di sekitar gereja ini. Mereka siap membawa para turis mengitari kota Malaka dengan biaya sewa sekitar 30MYR.Akhirnya kami menyewa 3 becak ini untuk menuju ke kampung portugis, ditengah jalan ternyata bapak2 ini memampirkan kami ke sebuah gedung pemerintahan di sana, kami pun berfoto2 dan melanjutkan perjalanan kami menuju kampung portugis, karena hari sudah beranjak sore.
 KAMPUNG PORTUGIS
            Kami tiba di gerbang kampung ini sekitar pukul 17.00, sebenernya tempat ini tidak cocok dinamakan kampung, karena ini sebenarnya bukan sebuah kampung namun mungkin lebih tepatnya sebuah perumahan yang dihuni oleh warga keturunana  Portugis, kami diajak keliling kampung ini melihat berbagai rumah orang-orang Portugis pada masa penjajahan dulu. Setelah berkeliling kami pun menuju ke daerah dimana berjajar restoran-restoran seafood yang berada di pinggir laut. Sebenernya kami ingin sekali makan malam disana, namun karena kami harus mengejar bus kembali ke Kuala Lumpur, maka kami hanya sekedar minum2 santai melepas dahaga sejenak. Dan segera kembali ke gereja merah untuk mencari taxi kembali ke terminal. Tepat pk.18.00 kami sudah berada di dalam bus dan melaju kembali ke Kuala Lumpur.

PUDURAYA-PETRONAS
           Kami tiba di Kuala Lumpur sekitar pk. 19.00, kemudian kami mampir untuk makan malam di KFC dekat stasiun Puduraya. Setelah makan malam, kami berencana pergi ke Petronas sekali lagi untuk menuntaskan hasrat foto2 yang belum terpuaskan kemarin. Akhirnya kami berjalan kaki mencari statiun terdekat menuju monorail kebun nanas.
            Sesampainya di petronas, kami segera berfoto-foto sebelum lampunya kembali di padamkan, hehe..Setelah puas, kami pun kembali ke jalan Bukit Bintang menggunakan monorail. Hari ini kami berniat wisata kuliner di jalan alor yang terletak dibelakang hotel kami. Jalan ini memang tersohor bagi pencinta wisata kuliner, karena sepanjang jalan ini terdapat banyak restoran, warung-warung sampai kedai makanan khas negeri jiran tersebut. Mulai dari chinesse food sampai buah durian ada disini. Tentunya kami tidak akan melewatkan kesempatan kali ini dong..
JALAN ALOR-BINTANG WALKS
            Setibanya disana, kami langsung disambut dengan harumnya makanan yang menyeruak dari berbagai kedai makanan dan buah2an yang ada disana. Setelah sempat berkeliling satu putaran untuk melihat-lihat dan memilih berbagai makanan yang berjajar disana, kami akhirnya duduk didepan sebuah kedai makanan. Kami memesan berbagai makanan mulai dari chicken wings bakar, sayuran sampai iga babipun kami pesan. Hehe..
            Setelah stengah mati berusaha menghabiskan semua pesanan kami (karena laras lagi pantang daging jadi ga banyak membantu, serta manda dan dita yang makan dengan selera setengah hati), kami pun berjalan-jalan disekitar jalan bukit bintang untuk membeli beberapa oleh2 untuk orang rumah. Setelah itu kami kembali ke hotel untuk packing dan beristirahat karena besok siang kami akan pergi ke Phuket, Thailaaannddddd...