Kamis, 07 Juni 2012

Malaysia Truly Asia


DAY 1
KUALA LUMPUR
        Hari ini, pagi-pagi benar kami akan berangkat menuju destinasi pertama kami yaitu Kuala Lumpur, Malaysia. Penerbangan saya dan Barly berbeda dengan Manda,Dita,Laras. Dimana kami terbang lebih pagi yaitu pk.06.25.WIB, sedangkan mreka bertiga pk.08.30 WIB. Karena kurang persiapan, saya dan Barly agak telat tiba di Bandara. Kami tiba 45 menit sebelum pesawat take off, dimana counter check in sudah hampir ditutup, sehingga jadilah kami berlarian menuju gate, belum lagi harus melewati antrian panjang imigrasi, untungnya kami berhasil membujuk seorang pasangan suami istri baik hati yang membiarkan kami lewat duluan karena kasihan melihat kami terengah2 membawa barang bawaan kami. Dan Thanks God akhirnya kami berdua bisa masuk ke pesawat dengan aman sentosa.
        Setelah 2 jam perjalanan, akhirnya kami mendarat di LCCT Kuala Lumpur, dan kemudian kami langsung menuju loket pembelian tiket bus menuju KL Sentral, di dalam bis baru saja saya mau sms Manda, supaya jangan sampai mepet2 berangkatnya, eh tiba2 ada sms masuk ke inbox saya, “mel gw ketinggalan pesawat” gubrak. Ternyata kakak dan adik sama saja, hahaa..'
        Akhirnya saya dan Barly memutuskan untuk menitipkan barang terlebih dahulu di Hotel, karena waktu itu baru pk.11.00 jadi kami belum bisa check in, jadi kami memutuskan untuk mencari makanan di sekitar bukit bintang saja.

       Tujuan pertama saya waktu itu adalah seven eleven sebrang hotel ini, karena cuaca saat itu cukup panas jadi segelas slurrppe sepertinya enak. Setelah itu kami mulai menyusuri jalan alor yang terletak di belakang jalan bukit bintang, dan disana kami mencoba salah satu kedai masakan cina untuk mengisi perut. Karena hingga kami selesai makan manda dkk belum juga datang maka saya pun berjalan menuju Plaza Sungai Wang dan menemukan sebuah kedai kopitiam di lantai basement plaza tersebut, disana kami kembali memesan makanan, sepiring curry mee dan kaya toast lengkap dengan the tariknya. Hhmm..curry meenya enak sekali.
       Setelah selesai makan, dan tentunya kekenyangan kami berniat menurunkan makanan dengan berjalan-jalan, maka kami menuju ke arah jalan imbi dan masuk ke berjaya times square, yang merupakan suatu pusat pembelanjaan yang digabungkan dengan hotel. Tahun 2007 yang lalu, sebenarnya saya pernah menginap di hotel ini, kamarnya cukup luas, dengan dilengkapi sebuah living room, harganya pun cukup terjangkau, sekitar 800ribu rupiah, untuk merasakan kenyamanan hotel bintang 5.
      Akhirnya setelah berputar-putar dan membeli setengah lusin egg tart untuk Manda dkk yang pastinya kelaparan, akhirnya Manda sms dan memeritahu bahwa dia sudah otw dari KL Sentral menuju hotel. Maka dari itu, saya pun bergegas keluar dari mall, tapi ternyata diluar hujan deras, jadilah kami tertahan untuk sesaat. Setelah menunggu sekitar setengah jam, akhirnya kami menerobos hujan dan menuju ke hotel. Manda dkk, sudah menunggu disana. Setelah check in, istirahat dan mandi akhirnya kami pun mulai berjalan-jalan sekitar pk.19.00.
      Kami berencana pergi ke Pecinan atau biasa disebut Chinatownnya Kuala Lumpur, daerah ini terletak di Petailing Road, kami pergi kesana menggunakan monorail dari stasiun Bukit Bintang yang berada sekitar 200m dari Hotel kami .

PETAILING RD (CHINATOWN)
      Setibanya disini, kami langsung merasakan atmosfer pecinan yang sangat kental. Restoran cina bertebaran dikiri kanan jalan, banyak pedagang kaki lima yang berjualan berbagai macam makanan dan minuman serta berbagai souvenir semakin menambah kemeriahan kawasan ini.
      Kami sempat membeli minuman yang mempunyai antrian paling panjang, namanya juga unik yaitu “ Air mata kucing” weird huh? Dan ternyata setelah diminum rasanya seperti minuman dari tebu yang biasa dijual di Jakarta, hahaa..namanya lucu sekali ya disini.
      Setelah puas berjalan-jalan disekitar Petailing Road, kami melanjutkan jalan-jalan malam kami menuju ke arah Petronas yang tersohor itu. Tadinya kami mau naik monorail, namun akhirnya kami nekat untuk berjalan kaki saja, mumpung rame2, bisa sekalian menikmati setiap jalan yang ada di kuala lumpur ini dan tentunya menghemat uang transport dong, hehe..
 PASAR SENI-MUSEUM SENI-GEDUNG PEMERINTAHAN
           Selama perjalanan, kami menemukan beberapa spot menarik, mulai dari pasar seni, museum,gedung pemerintahan sampai beberapa night club yang ramai dikunjungi oleh para turis asing. Kami berjalan hanya dengan berpatokan pada tower petronas yang terlihat di depan mata. Namun setelah sekian lama berjalan, kami mulai putus asa, karena kami tidak kunjung tiba . Lalu kami memtuskan untuk membeli minuman di 711 dan bertanya kepada kasirnya. Ternyata si kasir ini sangat baik hati, dia bahkan mau mengantar kami sampai stasiun monorail terdekat karena menurutnya kami berada cukup jauh dan lampu petronas akan segera dipadamkan apabila kami tidak bergegas kesana. Akhirnya kami diantar sampai stasiun terdekat dan dia insist untuk membayarkan tiket monorail kami semua, wah abang yang satu ini sungguh super baik. Sudah diantar ke stasiunnya, dibayari pula, kami langsung merasa tidak enak dan mengucapkan banyak terima kasih kepadanya. Akhirnya kami naik monorail sampai monorail kebun nanas dan berjalan kaki ke arah petronas hingga akhirnya kami sampai di sebuah chocolate shop, yang berada dekat dengan petronas twin tower.
 PETRONAS TWIN TOWER
           Kami pun berfoto-foto, namun baru sebentar kami berfoto, tiba2 lampu petronas dipadamkan. Sepertinya usaha kami menuju kesini terasa sia-sia. Akhirnya kamipun memutuskan untuk kembali ke jalan bukit bintang dan mencari makanan disana. Kami pun segera menuju ke stasiun monorail dan mengejar kereta terakhir. Ketika kami tiba di stasiun ternyata kereta sudah akan segera berangkat. Maka kamipun berlarian menaiki tangga dan masuk ke dalam kereta. Di dalam kereta kami terengah2 dan tertawa. Untungnya tinggal kami yang berada di dalam kereta tersebut, jadi kami ga malu2 amat, hehehe.
BINTANG WALKS
         Kami turun di stasiun bukit bintang dan pada saat berjalan menuju hotel, di sepanjang jalan bukit bintang mulai ramai dengan kafe2 yang berjajar dan dipenuhi oleh warga lokal maupun turis mancanegara. Kami akhirnya memutuskan untuk mampir sejenak di sebuah turkish ice cream booth yang menarik. Sebenernya ice cream yang dijual rasanya biasa saja, namun cara penyajiannyalah yang menarik, karena ice cream disajikan sambil diatraksikan. Penjualnya pun asli dari Turki sana, tentunya ini jadi ajang berfoto-foto bagi kami. Kami menikmati es krim ini sambil shisha, rokok asal timur tengah dengan berbagai macam rasa ini terasa sangat nikmat. Karena disajikan di tempat dan waktu yang pas. Setelah itu kami menutup hari yang panjang ini dengan kembali ke hotel dan beristirahat.
DAY 2
KUALA LUMPUR-BATU CAVE
            Setelah breakfast di hotel, kami pun siap untuk berjalan-jalan lagi. Hari ini kami berencana untuk mengunjungi 2 tempat yang berada dekat dengan Kuala Lumpur. Yang pertama adalah Batu Caves, yaitu adalah sebuah kuil Hindu yang terletak di sebuah gua di atas Bukit. Untuk mencapai kuil ini kita harus menaiki ratusan anak tangga. Selain itu di depan patung ini terdapat sebuah patung Dewa Siwa yang sangat besar, tingginya sekitar 20m. Yang kedua yaitu Melaka, kota ini merupakan kota yang terletak sekitar 1 jam perjalanan dari Kuala Lumpur. Disana kami berencana untuk mengunjungi sebuah gereja yang berwarna merah atau disebut Red Church dan Kampung Portugis, sebuah kampung di pinggir laut yang ditinggali oleh warga negara keturunan Portugis.
           Menurut catatan yang kami buat, Batu Caves dapat dicapai dengan menggunakan bus yang lewat di sekitar jalan Bukit Bintang. Namun karena kami kurang research mengenai nomor bus yang harus kami naiki, jadilah kami berputar2 dan bertanya kesana kemari. Hingga akhirnya ada sebuah bus yang bertuliskan Batu Caves. Kamipun langsung naik ke bus tersebut.
 BATU CAVES
           Setelah sekitar 40 menit perjalanan, akhirnya kami tiba di Kuil tersebut. Hal yang pertama terlintas dipikiran saya adalah “Waah, benar! Patung dewanya gedeee bangeet!”. Seketika rasa lelah akibat berputar2 dan di perjalanan hilang sudah. Kami langsung excited dan spontan berfoto2 di depan pelataran kuil tersebut yang dihiasi dengan puluhan burung merpati yang menambah keindahan kuil tersebut. Setelah puas berfoto dengan patung Dewa Siwa, kami segera bersiap untuk menaiki ratusan anak tangga menuju kuil yang berada didalam Gua di bukit tersebut.
           Namun ketika hampir sampai, di puncak anak tangga saya melihat ada seorang pemuda India yang sedang menggendong seekor ular yang besar. Sontak saya terkejut, dan langsung mengurungkan niat saya untuk naik sampai atas. Karena saya dan Manda sangat takut dengan ular. Namun Laras, Dita dan Barly memaksa kami untuk naik keatas dan melihat kuil tersebut. Karena berpikir, sayang juga sudah jauh2 kesini kami tidak masuk maka setelah bapak itu agak menjauh, kami baru mulai berani memasuki kuil tersebut.
            Kuil ini memang menarik dibangun di dalam sebuah gua dan diatas sebuah bukit. Sungguh suguhan pemandangan yang sangat menarik yang dapat kita lihat dari atas sana. Karena hari sudah beranjak siang, maka kami segera turun dan menuju destinasi berikutnya.
            Dari Batu Caves kami naik bus menuju stasiun Puduraya, untuk menuju ke Malaka. Rencana awalnya kami akan pergi ke Genting, namun karena jam sudah menunjukan pukul 2 siang, kami akan kesorean saat tiba kesana. Jadi kami memutuskan untuk pergi ke Malaka saja. Setelah membeli tiket bus, kami pun membeli beberapa cemilan untuk diperjalanan sambil menunggu bus kami berangkat. Sekitar setengah jam kemudian bus yang akan membawa kami ke Malaka pun diberangkatkan. Here We Come Malakaa!
 MALAKA
            Sekitar satu jam perjalanan kami tempuh dari Kuala Lumpur menuju Malaka, bus yang kami tumpangi bagus dan tidak ugal2an. Kami tiba disana sekitar pukul 15.30, dan karena kami belum makan siang, kami menyempatkan makan di restoran yang ada di terminal bus tersebut, rasanya cukup enak. Setelah kenyang, kamipun segera mencari bus yang menuju ke arah red church / gereja merah. Setelah bertanya kepada petugas terminal, akhirnya kami menemukan bus yang akan melewati tujuan kami tersebut.
RED CHURCH
           Lama tempuhnya hanya sekitar 15 menit dari terminal bus Malaka, kami langsung disuguhi pemandangan yang cukup spektakuler. Dimana terdapat bangunan gereja yang dindingnya berwarna merah dengan taman yang mengitarinya. Taman tersebut sangatlah indah, karena banyak bunga warna warni, kios penjual souvenir, dan yang paling mengesankan adalah barisan becak warna warni yang berjajar di sekitar gereja ini. Mereka siap membawa para turis mengitari kota Malaka dengan biaya sewa sekitar 30MYR.Akhirnya kami menyewa 3 becak ini untuk menuju ke kampung portugis, ditengah jalan ternyata bapak2 ini memampirkan kami ke sebuah gedung pemerintahan di sana, kami pun berfoto2 dan melanjutkan perjalanan kami menuju kampung portugis, karena hari sudah beranjak sore.
 KAMPUNG PORTUGIS
            Kami tiba di gerbang kampung ini sekitar pukul 17.00, sebenernya tempat ini tidak cocok dinamakan kampung, karena ini sebenarnya bukan sebuah kampung namun mungkin lebih tepatnya sebuah perumahan yang dihuni oleh warga keturunana  Portugis, kami diajak keliling kampung ini melihat berbagai rumah orang-orang Portugis pada masa penjajahan dulu. Setelah berkeliling kami pun menuju ke daerah dimana berjajar restoran-restoran seafood yang berada di pinggir laut. Sebenernya kami ingin sekali makan malam disana, namun karena kami harus mengejar bus kembali ke Kuala Lumpur, maka kami hanya sekedar minum2 santai melepas dahaga sejenak. Dan segera kembali ke gereja merah untuk mencari taxi kembali ke terminal. Tepat pk.18.00 kami sudah berada di dalam bus dan melaju kembali ke Kuala Lumpur.

PUDURAYA-PETRONAS
           Kami tiba di Kuala Lumpur sekitar pk. 19.00, kemudian kami mampir untuk makan malam di KFC dekat stasiun Puduraya. Setelah makan malam, kami berencana pergi ke Petronas sekali lagi untuk menuntaskan hasrat foto2 yang belum terpuaskan kemarin. Akhirnya kami berjalan kaki mencari statiun terdekat menuju monorail kebun nanas.
            Sesampainya di petronas, kami segera berfoto-foto sebelum lampunya kembali di padamkan, hehe..Setelah puas, kami pun kembali ke jalan Bukit Bintang menggunakan monorail. Hari ini kami berniat wisata kuliner di jalan alor yang terletak dibelakang hotel kami. Jalan ini memang tersohor bagi pencinta wisata kuliner, karena sepanjang jalan ini terdapat banyak restoran, warung-warung sampai kedai makanan khas negeri jiran tersebut. Mulai dari chinesse food sampai buah durian ada disini. Tentunya kami tidak akan melewatkan kesempatan kali ini dong..
JALAN ALOR-BINTANG WALKS
            Setibanya disana, kami langsung disambut dengan harumnya makanan yang menyeruak dari berbagai kedai makanan dan buah2an yang ada disana. Setelah sempat berkeliling satu putaran untuk melihat-lihat dan memilih berbagai makanan yang berjajar disana, kami akhirnya duduk didepan sebuah kedai makanan. Kami memesan berbagai makanan mulai dari chicken wings bakar, sayuran sampai iga babipun kami pesan. Hehe..
            Setelah stengah mati berusaha menghabiskan semua pesanan kami (karena laras lagi pantang daging jadi ga banyak membantu, serta manda dan dita yang makan dengan selera setengah hati), kami pun berjalan-jalan disekitar jalan bukit bintang untuk membeli beberapa oleh2 untuk orang rumah. Setelah itu kami kembali ke hotel untuk packing dan beristirahat karena besok siang kami akan pergi ke Phuket, Thailaaannddddd...

Jumat, 16 September 2011

MY FAVOURITE TRADITIONAL CAKE! WINGKO BABAT!

Saya gila! setiap ada yang pulang dari Semarang(entah family atau temen), saya selalu happy, kenapa? pasti karena oleh2nya dong, hahaha,,eits, tapi saya happy bukan karena dikasih mochi gemini semarang yang super famous itu, bukan juga dengan loenpia semarang dan otak-otak bandeng ataupun bandeng prestonya, semuanya saya cuekin jauh-jauh, saya cuma mencari dan mau makanan kesukaan saya, si wingko babat!

Well, waktu saya kecil, saya biasa-biasa aja tuh sama si kue satu itu, padahal frekuensi si wingko babat lebih banyak datang kerumah sewaktu saya kecil, saat papa saya sering bolak-balik Jakarta-Semarang entah untuk main golf ataupun urusan bisnis dengan teman pengusahanya yang asli Semarang itu. Bagi saya yang masih kecil(waktu itu) kue itu sama sekali tidak menarik minat saya untuk memakannya, malah saya selalu membanyangkan si wingko babat itu kue yang sangat 'creepy'! Gimana enggak coba? namanya aneh banget gitu! Wingko Babat, yang jelas saya beneran gak ngerti apa artinya wingko(sampai saat ini pun belom,haha), tapi kata selanjutnya bikin saya jauh lebih merinding! Babat? hah? kue pake babat?kulit yang kaya handuk itu?yang rasanya katanya kenyel2..iiiihhhh!!! Babatnya aja saya jarang makan(gak doyan), apalagi jadi campuran kue! OMG! jijay banget gue bayanginnya! 

Sebenernya saya belum pernah melihat bentuknya(karena saking membayangkan mengerikannya tuh si Wingko, yang selalu dibungkus kotak rotan, saya gak pernah coba2 untuk membuka dan mencari tahu seperti apa bentuknya) sebelum tahun 2010 kemarin, saat kakak saya dan mama saya pulang dari Semarang dalam rangka Tugas Akhir Kuliahnya. Mereka bawa banyak sekali oleh2, mulai dari Loenpia Semarang, Mochi Gemini, Bandeng Presto dan kawan2nya dan juga si Wingko Babat! Karena udah mulai gede, dan udah mulai suka makan yang aneh2 juga (tanda kita beranjak dewasa itu udah mulai bisa menerima berbagai macam jenis makanan yang waktu kecil kita gak suka even belum mencobanya, jadi kalo kamu masih suka pilih2 makanan, brarti perlu di pertanyakan kedewasaannya, haha), saya curious banget nih sama si wingko, tadinya sih cuma iseng2 ikut2an kakak dan adik2 saya bongkar2 oleh2,. Sampe saya liat wujud aslinya dibalik kotak rotan si wingko, loh ada bungkusan lagi kecil2, trus kok gambarnya kelapa, dan pas saya liat2 lagi, wohhh!rasanya beda2 pula, ada rasa original(kelapa), cokelat, nangka, durian, apalagi yah? saya lupa deh, pokoknya macem2 lah rasanya.

Saya nanya sama kakak saya yang baru pulang, eh wingko tuh kue apaan deh?pengen cobain tapi takut! kakak saya pun sontak ngejawab, cobain aja!(kayaknya dia juga belum pernah coba juga nh pikir saya). Ahh, males ah, kalo ga enak gimana? mi, wingko babat tuh kok rasanya yang manis2 gitu sih? jijay banget deh! masa babat rasa cokelat..hiiyy! komentar saya ke mama saya. Langsung dengan cepat dan berapi-api mama saya ngoceh ' Lo jadi orang bego banget yah, mana ada kue pake babat! itu rasanya kelapa!' eh gila gak nyantai, yeee mana ai tau yaah, yah you mami ai gak kasih tau dari duluu...zzzz!

Singkat kata, saya berani deh cobain, pertama-tama saya buka yang rasa original(rasa kelapa asli),dengan gaya sok takut-takut dan jijik2(tetep! 19 tahun cuy, membawa bayangan si kue babat itu ke khayalan saya,haha) saya gigit suapan pertama..hmmm..manis, gurih, ada potongan kelapa juga yang terasa..Oh! begini toh rasanya wingko babat! Not Bad lah! tapi biasa aja, sampe karena tuh kue banyak banget belinya, saya jadi nyemilin tiap sore, pagi, siang, pokoknya setiap lewat meja makan, nyomot..ahahaha

Sampe setelah makan terus-terusan, rasanya tuh jadi enak dan nagih deh..hmmm! yang rasa lain juga lumayan, tapi tetep yang paling juara dan paling saya suka si wingko rasa original dan cokelat(agak terlalu kemanisan buat saya yang kurang suka manis yang bikin ngilu gigi, tapi overall 4 jempol buat si wingko 'babat' jejadian ini ini,hahahaha.

Nah setelah cukup lama ga makan wingko, sahabat saya di Dita, abs pulang dari Semarang karena adiknya si Bimo baru aja mau masuk kuliah di UnDip, dia kasih saya oleh2, ada telur asin dan wingko babat, wow mata saya langsung berbinar-binar liat si wingko..hahaha..*lebay!, dan seperti biasa udah tau gini nih, ga enaknya pas udah abis, sengsara tiada akhir banget, ngidam wingkoo..huhuhu! Sampe suatu saat, beberapa bulan setelah si Dita kasih saya oleh2, saya menemukan resep wingko babat di internet! jiiit! mata saya langsung memicing dan agak mengecil berusaha fokus dan dengan cepat membaca sekaligus mendeteksi bahan-bahan yang dibutuhkan dan cara membuat wingko. OKE! teriak saya dalam hati, besok saya pasti buat si wingko ini, ternyata bahan dan cara membuatnya cukup mudah, jadi saya langsung mencatat apa saja yang harus dibeli buat persiapan bikin si wingko kelapa ini.

Ini dia Resep Si Wingko Babat :

Grilled Traditional Coconut Cake
Untuk 32 buah






























Ingredients :
150 gram tepung ketan putih
300 gram kelapa parut kasar
1/8 sendok teh vanilli bubuk
1/4 sendok teh garam
200 gram gula pasir
1 butir telur
150 gram santan kental instan

Method
- Campur tepung ketan putih, kelapa parut kasar, vanili bubuk, dan gula pasir. remas-remas sampai gula larut




- Tambahkan telur. Aduk rata. Tuang santan sedikit-sedikit sambil diuleni rata.



- Pipihkan adonan. bentuk bulat

- Panaskan wajan datar yang dioles tipis dengan minyak. panggang wingko sampai matang sambil dibolak balik





- Panaskan wajan datar yang dioles tipis dengan minyak. panggang wingko sampai matang sambil dibolak balik




NOODLES CREATIONS

Perasaan semua resepnya mi melulu yah, hehe..bukan berarti saya benar-benar penggila mi, hmmm..gak juga lah, kalau Amel sih emang penggila mie, segala jenis mie sepertinya dia doyan2 aja. Tapi kalo saya jelas masuk kategori yang biasa-biasa saja, apalagi saya itu pemilih banget untuk jenis mie yang bisa terseleksi sama mulut saya, saya lebih menyukai mi yang ukurannya tipis dan lembut, gak besar dan setengah keras, dari bumbu juga saya lebih pemilih lagi, saya menyukai jenis mie yang gurih asin dan tidak terlalu manis, untuk mie berbumbu Asia yah biasa saja, dan yang paling bisa saya terima memang berbumbu khas Jepang dan China(apalagi?? 2 negara tersebut memang pemegang citarasa terbaik dunia, How can I refuse that, right?).

Untuk beberapa negara Asia lainnya, semuanya cukup standart2 saja di lidah saya, tp ada 1 jenis mi yang paling tidak pernah saya pikirkan untuk memakannya, apalagi untuk bisa membuat ngidam, entah saya yang terlalu berlebihan atau memang saya benar tentang citarasa mi tersebut, entahlah, saya hanya tidak menyukai atau bahkan tidak menginginkan mie tersebut dalam menu makanan sehari-hari saya.

Saya sangat tidak menyukai mie ayam! itu loh, mie yang  dijual dimana2 di setiap pojokan jalan ataupun kerumunan keramaian, yang suka keliling perumahan dan gang2 ataupun mangkal di kantin sekolah, gedung perkantoran dll, pokonya ada dimana2 deh, saya menyebutnya mie ayam abang-abang, karena kebanyakan yang jual yah si abang-abang,haha..saya merasa tidak cocok saja dengan lidah saya, menurut saya percampuran antara mie hambar yang direbus ,dicampur dengan sayur yang rasanya sama hambarnya dan diseduh sebentar di dalam air bekas merebus mie yang berwarna kuning keruh, dicampur dengan ayam(yang tidak jelas itu bagian mana karena cincangannya kebanyakan tidak berbentuk dada ayam yang dipotong kecil dan sering terselip tulang2 kecil yang mengganggu makan, eeerrgght! coba bayangkan setiap menyuap satu sendok, ada 'perintilan' yg harus juga dkeluarkan, rese!) yang bumbunya sepertinya hanya kecap manis dan micin..ught! dan tentu saja garnish yang sangat menjijikan buat saya, saus tomat botolan!yaaaks!(ehmm..sorry!untuk pencinta2 mi ayam di luar sana, skali lagi ini hanya menurut saya) perpaduan yang sangat tidak menyenangkan bagi saya..walupun saya tidak menepis kemungkinan bahwa dari mie2 tersebut ada juga yang enak. Mungkin, saya hanya belum pernah menemukan dan mencobanya.

Untuk jenis mie favourite saya sebenarnya memang dari italia, ya si Pasta! walaupun bentuknya tidak selalu mie, tapi toh berasal dari adonan yang sama,dan bumbunya bisa diaplikasikan ke semua jenis pasta, selain itu membuat hidangan dari pasta memang bisa dibilang cukup mudah dan cepat, karena walaupun memakai bumbu sederhana dan bahan seadanya pun tetap membuat hidangan si pasta ini tetap membangkitkan selera. Makanya pasta selalu jadi masakan favourite saya dikala kelaparan dan malas memasak. Kali ini pun resep yang akan saya share, lagi-lagi resep yang mudah dan cepat! nah, mari dicoba!

Spaghetti with Mushroom and Cheese Cubes















Ingredients :
4 tablespoon extra virgin olive oil
1/2 lb. spaghetti
4 cup water
4 cloves garlic, minced
one hand full canned mushroom or any kind of your favourite mushrooms, sliced
50 gr cheddar cheese, cut into cubes
1 teaspoon italian seasoning
1/2 teaspoon red chile flakes, optional
salt and pepper to taste

Method :
 -bring a large pot of salted water to a boil, add pasta, cook until just tender about 8-11 mins, drain pasta, set aside.
- heat the olive oil in a large pan over a medium heat, add minced garlic, sliced mushroom, cook about 1 min. seasoning with salt, pepper, and red chile flakes.
- add the cooked pasta and italian seasoning into mixed garlic, stir gently to combine. Add cheddar cubes, mixed well,cook about 2 mins until the cheese starting melt. set aside
- transfer to the serving plate and serve immediately.

Kamis, 15 September 2011

Spaghetty with Chicken on Tomatoes Based Sauce

The sweetness of the fresh tomatoes here really complements its flavor beautifully and make this a perfect pasta dish for lunch, dinner, or casual family gathering.















Ingredients :
1/2 cup extra virgin olive oil
1/2 lb spaghetti 
4 cup water
4 cloves garlic, minced
4 medium fresh tomatoes, chopped
1 skinless, boneless chicken breast, cut into cubes
1 teaspoon garlic powder
1 teaspoon italian seasoning
salt n pepper to taste

Method :
- Bring a large pot of salted water to a boil. Add the spaghetti and cook until just al dente, about 11 minutes. Drain the pasta in a colander, reserving 1 cup of the cooking water, and set aside.
- While the water is heating and the pasta is cooking, heat the olive oil in a saute pan over medium heat. Add the garlic, tomatoes cubes, 1/2 teaspoon salt, garlic powder, and black pepper, and cook until the vegetables are soft, about 3 minutes. Add the chicken cubes and cook, about, 3 minutes. Add the italian seasoning, and cook for 1 minute longer.
- Add the cooked pasta and the reserved cooking water, and stir gently to combine. Simmer just until everything is heated through, about 2 minutes.
- Transfer the mixture to a large serving bowl. Drizzle with the extra-virgin olive oil, and serve immediately.

Dinner Pasta with Japanese-Style Fried Chicken

The crunchy japanese-style fried chicken is flavored with fresh mushroom and hot red pepper flakes for a spicy kick. A simple pasta dish for any day of the week.

















Ingredients :
4-6 pieces ready to cook japanese-style fried chicken/chicken karaage(I used Fiesta)
1/2 lb macaroni pasta
4 cup water
1/4 cup extra virgin olive oil
3-4 cloves garlic, minced
3/4 cup fresh mushroom(shitake or portabello, sliced into thin pieces)
1 tablespoon/2-4 pieces dried chile, sliced
1/2 tablespoon crushed red pepper flakes
1 teaspoon italian seasoning
1/2 teaspoon garlic powder
Parmesan cheese to garnish
salt n pepper to taste

Method :
-Bring a large pot of salted water to a boil. Add the macaroni and cook until just tender, about 11 minutes. Drain the pasta in a colander, reserving 1 cup of the cooking water, and set aside.
-While the water is heating and the pasta is cooking, heat the oil in a large saucepan over medium-high heat. Add the karaage  and cook about 3 minutes, or until beginning to brown. Using a slotted spoon, transfer the karaage to a plate.
-Heat the olive oil in a saute pan over medium heat. Add the garlic, fresh mushroom, red pepper flakes, garlic powder, 1/2 teaspoon salt, and black pepper, and cook about 1 minutes.
-Add the cooked pasta and the reserved cooking water, add the italian seasoning,dried chile and stir gently to combine. Simmer just until everything is heated through, about 2 minutes.
-Transfer the mixture to 2 serving plates and arrange the karaages on the top. Add the Parmesan and crushed red pepper, Serve immediately, garnished with cilantro.


Amanda's Grilled Chicken Breast Recipes

This is the recipe that my family still beg me to make when the grill is brought out. It's so easy and versatile, and can be tried on several different meats. I like it!
















Ingredients  :
1 skinless, boneless chicken breast

Marinade :
2 tablespoon extra virgin olive oil
1 tablespoon lemon juice
If you have a fresh lemon, using lemon zest in this marinade really perks up the flavor, but it can definitely be made without it.
1/2 teaspoon garlic powder
1/4 teaspoon dried oregano
1/2 teaspoon dried italian seasoning
salt and ground black pepper to taste

Method:
- Trim all visible fat and membranes from chicken breasts, I like to make small crosswise slits about 1/2 inch apart down the length of each chicken breast to help the marinade penetrate the meat.
- Dip chicken in lemon juice, and sprinkle with the garlic powder, ground black pepper, lemon zest, seasoning salt, oregano, and italian seasoning. Marinate in refrigerator 6-8 hours or all day if desired. (If you don't have that long to marinate I recommend increasing the lemon juice a little.)
-Preheat grill to medium-hot and grill chicken 20-25 minutes, or until well browned and firm but not hard to the touch. (I've been cooking this slightly less than 20 minutes the last few times I've made it.

Rabu, 14 September 2011

Fried Rice Noodles with Beef and Vegetables

FRIED RICE NOODLES WITH BEEF AND VEGETABLES
















Ingredients :
3 tbsp. vegetables oil/olive oil
4 cloves garlic,peeled,minced
1 coin size piece of ginger, peeled, minced
2 medium tomatoes,cored, and cut into cubes
2 stalk bok choy, chopped
1 lb. rice noodles
250 gr top round steak, cut into 2"x1" pieces
2 tbsp soy sauce
1/2 tbsp sesame oil
1 tsp fish oil
salt n pepper to taste

Method :
- Heat oil in a large sauté pan over medium heat. Add onions, garlic, and ginger and sauté, stirring often, for 2 minutes. Add tomatoes. Season to taste with salt,sesame oil, and fish oil sauté for 2 more minutes. Add meat and cook for 2 minutes. Add bok choy and stirr. Vegetables should be cooked but still crisp.


- Put rice noodles in a large pot of boiling salted water until just soft, about 1 minutes. Drain noodles.


- Transfer rice noodles add to meat mixture in pan. Cook for 1 minute, tossing noodles with vegetables and meat. Season with soy sauce and pepper.
- Serve garnished with cilantro.